Purbalingga– Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan memberdayakan warga binaan, Rutan Kelas IIB Purbalingga bekerja sama dengan PT. Urip Maju Bersama menggelar pelatihan pembuatan sapu glagah. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan saat mereka kembali ke masyarakat nantinya.
Kegiatan pembukaan pelatihan berlangsung pada pagi hari ini di aula Rutan Kelas IIB Purbalingga Acara diawali dengan sambutan dari Pimpinan PT. Urip Maju Bersama. Rastoko menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk membantu pemberdayaan warga binaan. Ia menyatakan komitmen PT. Urip Maju Bersama dalam mendukung program-program pembinaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami dari PT. Urip Maju Bersama sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan warga binaan dan membuka peluang ekonomi bagi mereka di masa depan, " kata Rastoko.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Bluri selaku Kepala Rutan Kelas IIB Purbalingga. Dalam sambutannya, Bluri menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis bagi warga binaan.
"Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi warga binaan. Dengan keterampilan pembuatan sapu glagah ini, kami yakin para warga binaan akan memiliki bekal yang berguna setelah mereka menyelesaikan masa hukuman di sini Saya berpesan agar warga binaan dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh., " ujar Bluri dalam sambutannya.
Pelatihan pembuatan sapu glagah ini akan berlangsung selama beberapa hari, dengan melibatkan warga binaan yang terpilih. Para peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam proses pembuatan sapu glagah, mulai dari pengolahan bahan hingga teknik pembuatannya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para warga binaan dapat lebih siap menghadapi kehidupan setelah mereka kembali ke masyarakat, serta memiliki keterampilan yang dapat menunjang kemandirian mereka.